12 Maret 2008

RESUME BERITA INTERNASIONAL 12 MARET 2008

NAIKNYA PAJAK BAHAN BAKAR
Sumber : The Boston Globe – 10 Maret 2008

Di era dimana harga minyak tidak terkendali mungkin terdengar aneh jika saat ini waktunya menaikkan pajak bahan bakar ? Sangat benar bahwa harga BBM turun 10 sen namun tidak ada yang bergembira dengan hal seperti itu di SPBU Irving, Andover Utara. “Harga BBM menyulitkan saya,” kata Mary dari Bradford. Pernah berpikir harga baha bakar kembali naik ? “Tentu saja akan naik,” ia berkata. “Bukankah selalu demikian ?” ia menambahkan.

Di sebuah negara bagian dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah dimana usul kenaikan pajak selalu diprotes oleh kaum ibu menjadikan hal tersebut tidak mengherankan. Seperti halnya kenaikan pajak rokok (diusulkan oleh Juru Bicara Dewan Sal DiMasi) yang besarnya naik 3 kali lipat menjadikan turunnya pendapatan para perokok namun pada intinya adalah mengurangi jumlah pecandu rokok. Tetapi untuk meningkatkan porsi pajak bahan bakar negara bagian yang digunakan untuk transportasi dimana besarnya telah dipatok tetap sebesar 21 sen/galon sejak 1991 akan membawa dampak buruk bukan hanya bagi keselamatan publik namun juga pertumbuhan ekonomi. Sekedar untuk memelihara sistem transportasi saja diperlukan dana sebesar US$ 15 hingga 19 miliar, begitu diperingatkan Komisi Keuangan Transportasi Massachusetts. Lalu untuk pendanaan proyek-proyek baru ? Akan lebih baik jika pajak bahan bakar ditingkatkan agar semua warga Massachusetts bisa melihat jalur hijau menuju Medford.

Hampir semua penerimaan berasal dari pajak bahan bakar dimana jumlahnya mencapai US$ 600 juta per tahun, utamanya untuk mendukung pendanaan transportasi. Namun biaya infrastruktur terus meroket dan inflasi telah naik diatas nilai pajak bahan bakar. Apa yang dulu nilainya sebesar 21 sen/galon tahun 1991 sekarang hanya bernilai 14 sen. Komisi transportasi menginginkan kenaikan pajak bahan bakar sebesar 11.5 sen dimana nilainya lebih tinggi dari inflasi. Gubernur negara bagian tidak menyetujuinya begitupun dengan para pemimpin legislatif.

Yang harus mereka katakan adalah bahwa pajak bahan bakar akan menjadikan aktivitas ekonomi dan bisnis makin solid. Semua warga negara bagian akan memperoleh benefitnya seperti jembatan yang aman, jalan yang halus, mudahnya transportasi dan lainnya. Jadi membayar pajak sama halnya dengan biaya pengguna. Dikarenakan konsumsi bahan bakar yang disebut para ekonom sebagai inelastis dimana orang akan berlomba membelinya saat harganya akan naik namun arus penerimaannya relatif stabil. Pajak bahan bakar tidak memerlukan birokrasi pengaturan baru. Dan dikarenakan langsung terkait dengan transportasi maka pajak bahan bakar akan berefek ganda pada jumlah pekerjaan konstruksi dan penunjangnya dimana pengembangan infrastruktur akan meningkatkan iklim bisnis di negara bagian. Bahkan pajak bahan bakar yang nilainya sebesar 35 sen/galon masih lebih kecil jika dibandingkan dengan Connecticut maupun New York tetapi masih lebih tinggi dibandingkan negara bagian lain yang berbatasan dengan Massachusetts.

Pajak bahan bakar memiliki implikasi regresif. Akan menjadi tidak proporsional dalam menurunkan pendapatan para pemilik kendaraan, penduduk di Barat Massachusetts serta masyarakat lainnya yang hanya memiliki alternatif sarana transportasi umum terbatas. Namun sisi negatif ini harus dibandingkan pula dengan sisi positif bagi publik dalam hal makin baik dan amannya infrastruktur. Jika harga bahan bakar makin mahal artinya orang akan mengurangi aktivitas berkendaraan dan ini makin baik bagi penurunan emisi karbon.


****

KELANGKAAN BAHAN BAKAR ESSO BERLANJUT DI KANADA BARAT
Sumber : AHN News – 11 Maret 2008

Strathcona, Kanada
Pasokan bahan bakar berkurang sebesar 50% setelah kilang Alberta milik Imperial Oil menurun produksinya dimana 40% pasokan bahan bakar SPBU Esso diproduksi. Masih belum menentunya pemulihan produksi kilang tersebut menyebabkan SPBU Esso disepanjang Kanada Barat berhenti melakukan aktivitasnya selama 2 hari terakhir ini. Meski demikian reporter berita mengatakan bahwa Imperial telah mengurangi jumlah pengiriman bahan bakarnya ke jaringan distribusinya sejak 24 Februari.

Selain Alberta, kekurangan pasokan juga dilaporkan terjadi di SPBU Esso di British Columbia, Saskatchewan dan Manitoba. Imperial mengupayakan pengiriman bahan bakar dari luar Kanada dan AS. Imperial pun berharap bahwa pasokan akan normal dalam beberapa minggu ke depan. Pengguna bahan bakar di Kanada khawatir jika harga bahan bakar akan naik dalam beberapa hari ke depan selama belum pulihnya operasi kilang tersebut. Kanada tengah mengalami kekurangan kapasitas produksi selama 3 dekade ini dan tidak ada kilang baru yang dibangun sedangkan jumlah kendaraan terus bertambah. Royal Dutch Shell PLC pun mengalami masalah yang sama dimana kilang Scotford Shell dekat Fort Saskatchewan sedang diperbaiki.


****

SURVEI : HARGA BAHAN BAKAR NAIK 9 SEN DALAM 2 MINGGU
Sumber : CNN – 11 Maret 2008

Harga bahan bakar naik lebih dari 9 sen selama dua minggu terakhir melebihi rata-rata nasional yang mencapai US$ 3.20/galon untuk jenis regular, begitu sebuah hasil survei mengatakan pada Minggu lalu.

The Lundberg Survey melakukan survei dari tanggal 22 Februari hingga 7 Maret lalu terhadap 5000 SPBU di seluruh AS dan menemukan harga bahan bakar tertinggi ada di San Francisco (US$ 3.58) dan terendah ada di Cheyene, Wyoming (US$ 2.99). Penerbit Trilby Lundberg memperingatkan bahwa pemilik kendaraan jangan berharap harga bahan bakar akan turun dengan segera.

Harga bahan bakar di California dan di pasar lain yang sudah tinggi akan bisa mencapai US$ 4/galon dalam beberapa bulan ke depan jika harga minyak tetap dengan harga seperti sekarang, ia menambahkan.
Berikut harga gasolin di sejumlah kota berdasarkan hasil survei :
+ Saint Louis, Missouri: $2.99
+ Denver, Colorado: $3.00
+ Baton Rouge, Louisiana: $3.07
+ El Paso, Texas: $3.09
+ Baltimore, Maryland: $3.14
+ Detroit, Michigan: $3.21
+ Hartford, Connecticut: $3.27
+ Seattle, Washington: $3.46
+ Long Island, New York: $3.30

Tidak ada komentar: