19 Maret 2008

RESUME BERITA NASIONAL 19 MARET 2008

SUBSIDI MINYAK TANAH DITARIK BERTAHAP
Sumber : Liputan6 – 18 Maret 2008

Jakarta:
Bagi Anda yang kini masih menggunakan minyak tanah harus bersiap-siap beralih ke bahan bakar elpiji. Bila tidak, Anda akan membeli minyak tanah tanpa subsidi dengan harga sekitar Rp 7.000 per liter. Di Jakarta, program minyak tanah non-subsidi ini dimulai bulan depan dan di daerah lain akan menyusul.

Hal itu pula yang kini dikeluhkan Sutinah. Warga Jakarta ini akhirnya menyerah dan memutuskan untuk menggunakan kompor elpiji ukuran tiga kilogram karena belakangan Sutinah sulit mendapatkan minyak tanah. Apalagi kini dia merasakan bahwa menggunakan kompor elpiji lebih mudah dan cepat.

Kendati demikian, ada yang mengganjal di hati Sutinah karena tidak mendapatkan kartu kendali minyak tanah. Tanpa kartu itu ia memang masih bisa mendapatkan minyak tanah, namun dengan harga non-subsidi yang jauh lebih mahal.

Humas Pertamina, Wisnuntoro mengungkapkan, tidak meratanya pembagian kartu kendali menjadi tanggung jawab Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi. Ia hanya berharap program ini berjalan, karena apa pun yang terjadi konversi BBM tidak bisa berhenti.

Pembatasan penggunaan minyak tanah merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi beban anggaran dalam APBN menyusul terus naiknya minyak mentah dunia. Pemerintah diharapkan bisa menghemat Rp 23 triliun dari program ini.

Sementara itu, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta kembali menekankan bahwa pemerintah tak akan menaikkan harga BBM, walaupun banyak tekanan untuk menaikkan harga BBM agar defisit APBN tidak terlalu besar. Namun, Paskah tetap memberi kesempatan kepada DPR selaku rekan kerja pemerintah untuk melakukan hak budget.

****

AKHIR APRIL MINYAK TANAH SUBSIDI AKAN DITARIK
Sumber : Liputan6 – 18 Maret 2008

Jakarta:
Para pengguna minyak tanah di daerah program konversi elpiji di Jakarta harus bersiap-siap. Mulai akhir April 2008 minyak tanah bersubsidi akan benar-benar ditarik seluruhnya dari Jakarta. Terkait hal ini, BPH Migas tak akan membagikan kartu kendali di daerah yang menjadi tempat pelaksanakan program konversi minyak tanah ke elpiji.

Bila rencana ini jadi dilakukan maka pengguna minyak tanah di Jakarta harus siap merogoh kocek lebih dalam untuk membeli minyak tanah nonsubsidi karena per liternya berkisar Rp 8.700 hingga Rp 9.000. Penarikan minyak tanah bersubsidi ini secara bertahap akan dilakukan di seluruh Pulau Jawa sepanjang tahun 2008.

****

POLRES KOTA SUKABUMI MENYITA PULUHAN TON BBM SUBSIDI
Sumber : Metro TV – 18 Maret 2008

Sukabumi:
Kepolisian Resor (Polres) Kota Sukabumi menyita sekitar 10 ton BBM bersubsidi yang akan dijual pada pihak industri. Truk pengangkut BBM bersubsidi itu ditemukan di sebuah rumah di kawasan Cibentang, Gunungguruh, Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Selain itu, polisi juga menyita belasan drum berisi BBM oplosan yang merupakan pesanan sebuah perusahaan di Kabupaten Sukabumi. Kini, polisi menahan seorang tersangka. Sedangkan tiga tersangka lainnya masih buron.

****

ANTREAN BBM TERJADI DI MANADO
Sumber : Metro TV – 18 Maret 2008

Manado:
Hingga kini antrean kendaraan pembeli bahan bakah minyak terjadi di sejumlah SPBU di Manado, Sulawesi Utara. Antrean terjadi sejak Senin sore kemarin. Puluhan supir kendaraan mengaku terpaksa bermalam di lokasi antrean karena mereka tidak mempunyai pilihan lagi.

Sementara, pemilik SPBU di Manado mengatakan antrean terjadi karena keterlambatan pasokan dari Pertamina. Keterlambatan terjadi karena kapal tanker milik Pertamina yang mengangkut bahan bakar minyak terlambat akibat terhalang cuaca buruk.

****

2009, GILIRAN MINAH JATIM DITARIK
Sumber : Okezone – 17 Maret 2008

JAKARTA :
Setelah peredaran minyak bersubsidi di Jakarta dibabat, tahun depan giliran Jawa Timur (Jatim). Hal ini menyusul selesainya program konversi dari bahan bakar minyak tanah menjadi gas.

"Setelah Jakarta, tinggal Jawa Timur yang akan kita tarik minyak tanah subsidinya," kata Vice President Komunikasi Pertamina Wisnuntoro, di sela peluncuran ViGas, di Jakarta, Senin (17/3/2008).

Dia mengatakan, sedianya program ini juga akan dilakukan di Jawa Tengah. Namun karena terkendala infrastruktur, program belum bisa dilaksanakan bersama.

Seperti diketahui, secara berlahan, Pertamina menarik minyak bersubsidi di Jakarta setelah pembagian tabung gas tiga kilogram. Di pasar, yang ada hanya minyak tanah bukan subsidi yang harganya mencapai Rp8.500 per liter.

****

MINAH BERSUBSIDI DI JABODETABEK DIKURANGI
Sumber : Okezone – 18 Maret 2008

JAKARTA :
Pemerintah akan mengurangi 5 juta kilo liter minyak tanah bersubsidi dari sebelumnya 15 juta kilo liter yang beredar di Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Hal ini dilakukan sehubungan dengan pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang akan menghentikan subsidi minyak tanah di daerah itu mulai April mendatang.

"Pengurangan ini diprioritaskan untuk industri, sebab sektor ini justru yang banyak mengkonsumsi minyak tanah," kata Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bapenas Pasakah Suzeta saat Acara MoU Bappenas dengan 16 universitas di katornya, Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa (19/3/2008).

Paskah mengatakan, akibat kenaikan minyak dunia, subsidi BBM melonjak menjadi Rp208 triliun, dari sebelumnya hanya Rp97 triliun. Adapun untuk anggaran APBN sendiri, berasal dari pajak, subsidi minyak, dan dari dividen BUMN. "Cuma, anggaran tersebut tidak nisa mengcover subsidi yang sangat besar," katanya.

Meskipun demikian pemerintah berjanji tidak akan menaikkan harga BBM hingga pemilihan umum 2009 mendatang berlangsung.

****

PENARIKAN MINAH SUBSIDI JANGAN TERBURU-BURU
Sumber : Okezone – 18 Maret 2008

JAKARTA :
Rencana Pertamina menarik minyak tanah bersubsidi di DKI Jakarta pada Mei 2008 tidak bisa dilakukan, jika evaluasi pelaksanaan konversi minyak tanah ke gas belum dilakukan.

Ketua Komisi VII DPR Airlangga Hartarto mengatakan, Pertamina tidak bisa langsung menarik peredaran minyak tanah bersubsidi sebelum program konversi berhasil.

"Jangan ditarik sebelum program konversi itu sukses dan masyarakat sudah menerima kompornya," ujar Airlangga, di Gedung MPR/DPR, Senaya, Jakarta, Rabu (18/3/2008).

Menurut Airlangga, harus ada ukuran yang jelas untuk melakukan penarikan minyak tanah bersubsidi.

"Kalau banyak yang belum memiliki kompor dan elpiji tiga kilogram, lalu minyak tanah sudah hilang di pasaran maka bisa menimbulkan masalah," ungkapnya.

Sampai saat ini, Komisi VII DPR belum mendapat laporan mengenai hasil program konversi minyak tanah ke elpiji. "Jangan dijalankan dahulu sebelum jelas keberhasilannya," ujar Airlangga seraya mengingatkan kembali.


****

PERTAMINA BUTUH USD100 JUTA / HARI
Sumber : Okezone – 18 Maret 2008

JAKARTA :
Kebutuhan PT Pertamina (Persero) akan dolar Amerika (USD) belakangan ini menunjukan tren peningkatan, dibandingkan kebutuhan pada hari biasanya. Sebab, saat ini harga minyak mentah dunia telah mencapai USD110 per barel.

Direktur Utama Pertamina Ari H Soemarno mengatakan, saat ini perusahaan minyak plat merah tersebut membutuhkan mata uang Amerika itu sebesar USD100 juta per hari.

"Dengan harga minyak yang tinggi. Sekarang kebutuhan valas kita meningkat," katanya kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (17/3/2008).

Ari menjelaskan, dalam keadaan normal kebutuhan valuta asing perseroan sekira USD60-70 juta per hari. Namun jika harga minyak berada pada kisaran USD100-110 per barel, maka kebutuhan dolar menjadi USD100 juta per hari.

Ari mengungkapkan tahun ini Pertamina merencanakan produksi dari sisi hulu produksi minyak dari lapangan sendiri dan bermitra sebesar 65,72 juta barel, produksi gas 438,05 BSCF (miliar kaki kubik per hari) dan produksi panas bumi 14,86 juta ton.

Sedangkan dari sisi pengolahan minyak mentah, gas, sebesar 335,92 juta barel per hari, produksi bahan bakar minyak (BBM), bahan bakar khusus (BBK) dan aviasi sebesar 235,10 juta barel per hari dan produksi BBM, gas dan petrokimia sebesar 88,10 juta barel per hari.

Selain untuk hulu dan pengolahan, kata dia, dari sisi pemasaran dan niaga pihaknya merencanakan penjualan BBM bersubsidi sebesar 35.84 juta kilo liter (KL), penjualan BBM nonsubsidi dan industri sebesar 20,99 KL, Penjualan BBK dan aviasi sebesar 3,29 KL, penjualan pelumas 0,36 KL, penjualan produk gas sebesar 4,29 juta KL equivalen oil dan penjualan non BBM dan petrokimia sebesar 9,79 KL equivalen oil.

Tidak ada komentar: