06 Maret 2008

Irak berunding dengan perusahaan minyak Amerika dan Eropa

Sumber : Internasional Herald Tribune – 5 Maret 2008

BAGHDAD:
Pemerintah Irak tengah bernegosiasi dengan perusahaan minyak asal Amerika dan Eropa untuk mengelola pengembangan lima lapangan minyak baru di utara dan selatan Irak, hal tersebut dikatakan oleh Kementerian Perminyakan Irak hari Rabu lalu.

Irak ingin mengembangkan lapangan baru tersebut dan meningkatkan rata-rata produksi tahunannya hingga 500.000 bph dari jumlah saat ini yang mencapai 2,3 juta bph, hal tersebut dikatakan oleh Asim Jihad, juru bicara Kementerian Perminyakan.

Menteri Perminyakan Irak sendiri yang bernama Hussain al-Shahristani sedang berada di Wina untuk pertemuan OPEC tidak menjawab pertanyaan wawancara pada Rabu kemarin.

Irak merupakan salah satu kekuatan besar di kawasan Timur Tengah untuk bidang ekonomi industri dan pertanian. Meski demikian sanksi PBB dan masa perang yang panjang dengan AS dan Iran telah menghancurkan fundamental ekonomi Irak. Akibat itu semua menjadikan negeri ini sangat tergantung dari penerimaan minyaknya. Industri minyak Irak sendiri saat ini sangat terganggu oleh konflik bersenjata, salah kelola dan terabaikan, juga produksinya jauh tertinggal dari Arab Saudi dan Iran.

Jihad mengatakan bahwa Irak bisa memproduksi minyak hingga 6 juta bph pada tahun 2015. Pada kesempatan wawancara tersebut, Jihad menolak menyebut nama perusahaan yang diundang untuk melakukan penawaran kontrak teknis dikarenakan kesepakatannya belum final. Namun berdasarkan wawancara terdahulu, para pejabat Irak menjelaskan pertemuannya bulan Februari lalu bersama eksekutif dari Chevron, ExxonMobil, Royal Dutch Shell dan Total.

Jihad mengatakan bahwa pejabat Irak telah memilih perusahaan tertentu berdasarkan pengetahuannya akan lapangan minyak Irak serta keahliannya dalam mengelola proyek pengembangan besar.

Negosiasi saat ini merupakan putaran kedua dan akan final pada akhir bulan ini. Perusahaan-perusahaan tersebut dapat menawarkan pengalaman manajemennya, studi lapangan minyak dan konsultasi teknologi. Di sisi lain, Irak akan menjalankannya dan menyediakan tenaga kerja.

Tidak ada komentar: