11 Maret 2008

REP CEKO KEHILANGAN POSISI TRANSIT MINYAK DAN GAS

Sumber : BBC Monitoring European – 10 Maret 2008

Praha – 10 Maret 2008

Pemerintah masih belum yakin bahwa Republik Ceko akan kehilangan peranannya sebagai negara transit minyak dan gas yang handal saat Rusia berusaha menyingkirkan peranan transit Ukraina, Belarusia, dan Polandia dengan cara membangun jaringan pipa minyak dan gas di sekeliling Rusia, hal itu seperti ditulis Respekt hari ini.

Vaclav Cilek menulis berita tersebut di mingguan Respekt dimana saat ini Republik Ceko memiliki hak khusus pemanfaatan arus gas yang melewati negerinya menuju Jerman sebesar 40%. Jika ada induk jaringan pipa gas lainnya yang melewati negeri lain maka pengaruh Ceko terhadap ekonomi Eropa akan berkurang. Hal ini bisa terjadi dalam 10 hingga 20 tahun ke depan sejak Rusia ingin membatasi ketergantungan transit atas 3 negara yang disebutkan tadi dimana 3 negara tersebut dianggap tidak handal, tulis Cilek.

Ia menulis bahwa rencana Rusia itu juga akan berpengaruh terhadap Republik Ceko karena jaringan pipa gas yang transit ke Belarusia dan Ukraina ini bercabang menuju Slowakia dan Ceko untuk kemudian menuju Eropa Barat. Cilek menyebutkan bahwa peta jaringan pipa gas ini akan berubah di masa depan dan hanya ada satu rute yaitu Nord Stream yang akan beroperasi di sepanjang Laut Baltik menuju Jerman.

Ia menulis bahwa saat ini 3/4 konsumsi gas Ceko dipenuhi dari pasokan Rusia. Hal ini terjadi karena Ceko tidak memiliki kemungkinan lain untuk berbagai alasan. Cilek menulis bahwa pemerintah Ceko sedikit sekali bereaksi terhadap krisis seperti kecelakaan ataupun penghentian operasi jaringan pipa karena negeri tersebut tidak memiliki kemungkinan untuk membangun cadangan yang lebih besar. Alasan sebenarnya adalah negeri itu telah menjual cadangan gas alam bawah tanahnya kepada RWE Transgas untuk memenuhi kebutuhan saat musim dingin penuh. Selain itu pemerintah Ceko tidak dapat memerintahkan privatisasi atas perusahaan apapun di dalam negeri namun berbeda halnya dengan perusahaan asing, Cilek menulis.

Beralih ke minyak, ia menulis bahwa dunia mungkin cukup memiliki minyak, meski bukan jenis minyak terbaik namun minyak dengan kualitas Brent masih dimiliki Rusia dalam jumlah yang banyak. Tampaknya jaringan pipa minyak akan makin turun peranannya di masa depan dimana dengan pertimbangan yang lebih menguntungkan bagi Rusia jika bisa membangun terminal minyak pantai dan minyak bisa disistribusikan dengan kapal tanker.

Sejak Rusia menginginkan keuntungan yang lebih banyak dibandingkan dari hasil ekspornya ke Eropa, Rusia mulai memperhitungkan China dan AS dimana cadangan energinya lebih banyak di daerah Timur yang tentunya lebih dekat ke China dan AS.

Cilek menulis bahwa saat ini Republik Ceko mendapatkan 2/3 konsumsi minyak dalam negerinya dari jaringan pipa Druzhba (Persahabatan), namun sekali lagi Rusia akan menutupnya dalam 10 tahun ke depan. Meski demikian, kebutuhan minyak dalam negerinya secara parsial bisa ditutup dari Ingolstadt, Jerman sebuah jaringan pipa minyak yang menuju Kralupy nad Vltavou, Bohemia Tengah namun kapasitasnya terbatas. Ia menambahkan bisa saja suatu saat Ceko akan membeli minyak Rusia di terminal pantainya dengan harga China atau Amerika

“Kita memiliki rasa untuk bisa bebas, namun tampaknya itu cuma khayalan. Kita tergantung terhadap iklim dan juga ekonomi dunia seperti halnya atas pasokan bahan baku energi. Di rezim terdahulu, kami patuh terhadap satu kekuatan suara yaitu Uni Soviet. Saat ini kepentingan negara yang melindungi warganya terpecah ke sejumlah ketergantungan kepada berbagai pihak yang menciptakan kepalsuan akan kebebasan,” Cilek menulis.
Ia menulis bahwa Ceko harus cerdas dan aktif bernegosiasi dengan seluruh upaya ekspansi jaringan pipa energi saat ini yang dilakukan oleh negara berpengaruh. Ia menambahkan bahwa rencana transit Gazela adalah menghentikan jalur pipa dari Bohemia Barat dan nantinya gas akan dibawa langsung dari Nord Stream menuju Republik Ceko kemudian dialirkan ke Bavaria. Rencana perubahan ini sangat penting bagi Ceko. “Tanpa jaringan pipa minyak dan gas kita akan kehilangan akses terhadap bahan baku dan juga kehilangan respek internasional…Oleh karenanya langkah privatisasi dalam bentuk apapun harus dipertimbangkan dengan matang,” begitu tulis Cilek.

Tidak ada komentar: