11 Maret 2008

RESUME BERITA INTERNASIONAL 10 MARET 2008

BP mengadukan sejumlah SPBU di Kentucky yang melanggar hukum
Sumber : WKYT – 10 Maret 2008

Dengan harga BBM yang terus melambung apakah Anda tahu kalau bahan bakar di mobil Anda adalah sesuai dengan brand perusahaan yang diinginkan? Pertanyaan ini menggambarkan perselisihan antara B-P dan sebuah perusahaan yang menjalankan ratusan SPBU dengan brand tertentu. Sebuah perusahaan asal Wisconsin memiliki sejumlah SPBU di beberapa negara bagian termasuk di Kentucky. Sekarang perusahaan minyak raksasa dengan brand terkenal B-P mengklaim bahwa SPBU yang di Kentucky tersebut tidak menjual bahan bakar miliknya dan dianggap melanggar hukum. Di SPBU tersebut terpampang logo B-P dengan warna khas hijau dan kuning. Hal tersebut bukanlah pilihan dan hukum federal mengharuskannya. Tuduhan pelanggaran hukum yang diajukan B-P (Beyond Petroleum/British Petroleum) menyebutkan bahwa SPBU dengan brand Bulk Petroleum tersebut tidak menjual bahan bakar dengan brand B-P atau bahan bakar dengan kualitas yang disyaratkan B-P. Hal ini menyebabkan kebingungan brand, seolah yang dibeli pelanggan adalah brand B-P (Beyond Petroleum) namun yang sebenarnya bukan itu tetapi brand lain (Bulk Petroleum). Beyond mensinyalir Bulk menjual BBM dengan kualitas rendah dengan memanfaatkan brand terkenal B-P.

Ted Sloan dari Dinas Pertanian Kentucky mengatakan bahwa beberapa tahun lalu pihaknya pernah menemukan BBM kualitas rendah dijual di SPBU Louisville dan menyebabkan kerusakan sejumlah mesin kendaraan. Dinas pertanian negara bagian memang yang mengurusi hal tersebut namun tidak bisa memeriksa keseluruhan pompa bensin ataupun setiap galon bahan bakar yang dijual. Sloan mengatakan bahwa hal tersebut sulit dilakukan mengingat biaya pemeriksaan itu mahal dan anggaran negara bagian untuk hal seperti itu jumlahnya tetap.

Meski demikian, B-P melakukan pemeriksaan sendiri terhadap BBM bermasalah tersebut dengan mendatangi SPBU Sephardsville dengan brand perusahaan asal Wisconsin tersebut. Hasilnya membuktikan bahwa kecurigaan B-P adalah benar. Akhirnya SPBU tersebut tengah diinterogasi mengenai jenis BBM yang dijualnya. Menjual nama brand BBM tertentu tidaklah melanggar hukum namun menyalahi kontrak antara B-P dan SPBU yang menjual brand tersebut.


****

Kebijakan SPBU Pra Bayar bagi Mahasiswa
Sumber : CBC News – 10 Maret 2008

Beberapa minggu lalu, Patrick McGonegal mengatakan bahwa ia memilih menggunakan kartu kredit di SPBU setelah membeli bahan bakar di SPBU Imperial Oil Ltd di pusat kota Victoria. Setelah 4 kali menggesekkan kartu kreditnya di alat scanner hasilnya tetap gagal dan akhirnya mahasiswa berumur 21 tahun itu pergi ke SPBU lain di Quadra Street, Victoria dimana ia biasanya mengisi bahan bakar kendaraannya. Namun akhirnya ia terkejut setelah pihak MasterCard memberitahunya bahwa ia telah menjadi korban kejahatan kartu kredit.

“Tampaknya saya telah mengeluarkan US$ 400 di SPBU itu pagi ini,” ia berkata. Hal itu menunjukkan bahwa perusahaan kartu kredit telah mengambil US$ 400 lewat kartunya, ia menjelaskan saat 4 kali menggesekkan kartunya di SPBU. “Itu sangat membebani saya karena saya belum mendapat sedikitpun bahan bakar,” ia menambahkan. McGonegal mengatakan bahwa ia bersedia berbagi cerita setelah mendengar kisah serupa di CBC News Kanada dari sejumlah pemilik kendaraan di British Columbia yang menggunakan kartu kredit maupun debit untuk membayar di SPBU dimana mereka terkejut bahwa uang mereka telah terbayarkan oleh transaksi yang tidak diinginkan.

Sebuah hukum baru telah dikeluarkan dan secara efektif berlaku tanggal 1 Februari lalu yang mengharuskan setiap pembeli di SPBU melakukan transaksi pra bayar untuk pembelian bahan bakar di seluruh SPBU di propinsi tersebut. Barbara Donnelly dari Keremeos, BC mengatakan kepada CBC News bahwa ia tidak peduli jika perusahaan SPBU harus membebankan US$ 100 di kartu kreditnya meskipun mereka hanya membeli sedikit bahan bakar.

McGonegal mengatakan bahwa uang US$ 400 yang hilang melalui kartu kreditnya bukanlah masalah besar karena ia memiliki cukup banyak fasilitas kredit lainnya untuk membantunya saat menghadapi hambatan yang tidak diinginkan. Namun kondisinya akan berbeda jika ia tidak memiliki keamanan finansial yang cukup dan ia perlu membeli kebutuhan di supermarket atau SPBU. Mahasiswa Universitas Victoria tersebut mengatakan jika saja ia mengetahui pihak SPBU bisa memastikan transaksi lewat kartu kredit adalah sebuah prosedur yang aman maka ia lebih memilih transaksi tunai saja. “Itulah yang akan saya lakukan nanti.”

Tidak ada komentar: