14 Maret 2008

RESUME BERITA NASIONAL 14 MARET 2008

TABUNG GAS KONVERSI BBM MELEDAK, TIGA ORANG LUKA
Sumber : Metro TV – 13 Maret 2008

Depok:
Sebuah tabung ukuran tiga kilogram meledak dan melukai tiga orang. Diduga tabung gas yang dibagikan untuk program konversi bahan bakar oleh pemerintah itu mengalami kebocoran. Ketiga korban adalah Nalif, Yamin dan Naisan. Kini mereka dirawat di ruang perawatan intensif Rumah Sakit Prikasih, Depok, Jawa Barat.

Ketiga korban mengalami luka bakar serius pada sekujur tubuh akibat ledakan dari tabung gas yang dibagikan gratis. Ketiga korban adalah mekanik di sebuah bengkel motor di Jalan Raya Gandul, Limo, Depok. Dari pengakuan korban, sebelum ledakan, mereka mencium bau gas elpiji dari rumah yang berada di bagian belakang bengkel. Saat salah satu dari mereka membuka pintu rumah, tiba-tiba api menjalar dan disusul dengan ledakan keras. Selain melukai para korban ledakan juga merusak sebagian bangunan rumah dan bengkel.

****

SUPLAI PERTAMAX KE LAMPUNG DIHENTIKAN PERTAMINA SUMSEL
Sumber : Okezone – 12 Maret 2008

PALEMBANG :
PT Pertamina Unit Pemasaran (UPms) II Sumatra Selatan tidak lagi memasok secara langsung bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax ke Lampung. Terhentinya pasokan ini guna memperlancar suplai BBM ke provinsi di ujung tenggara pulau Sumatra itu sendiri.

"Selama ini suplai Pertamina UPms II Sumsel dari depot Kertapati (Palembang) ke depot Panjang (Bandarlampung) menggunakan transportasi darat, kuantitas pasokan menjadi terbatas," kata K Denni Wisnuwardani, General Manager Pertamina Pemasaran BBM Ritel Regional II Sumbagsel, kepada wartawan di Palembang, Rabu (12/3/2008).

Sebagai gantinya, suplai BBM Pertamax dialihkan Pertamina ke moda transportasi kapal tanker, langsung ke tujuan depot Balongan (Jawa Tengah). Dari Balongan, muatannya baru dibawa ke depot Panjang dengan kuantitas lebih banyak.

Menurut Denni, bagan alur transportasi Kertapati-Panjang via Balongan jauh lebih cepat dan efisien demi memenuhi konsumsi Pertamax di Lampung. Dijelaskan, ongkos angkut Rp1,3 miliar per tahun dapat ditekan. Lewat cara ini, "Ditargetkan penjualan Pertamax di Lampung mencapai 20 kiloliter per hari, sehingga margin penjualan sampai ke angka Rp3,34 miliar per tahun," pungkas Denni.

****

LEBIH BAIK HARGA BBM NAIK
Sumber : Kompas – 11 Maret 2008

Berhemat, menjadi kata yang angker sepanjang tahun 2008. Terutama dalam konteks mengamankan keuangan negara. Karena perlu berhemat, anggaran departemen teknis dipangkas. Sejumlah departemen mulai menjerit. Untuk berhemat pula, pemerintah merencanakan membatasi konsumsi premium dan solar. Giliran konsumen yang siap-siap menjerit.

Bagi pemilik kendaraan roda empat dan membeli bahan bakar minyak rata-rata 23,38 liter setiap sekali pembelian, kebijakan membatasi konsumsi BBM dirasa membelenggu. Bahkan dianggap membatasi hak asasi. Kondisi seperti ini yang mendasari penolakan para pemilik kendaraan terhadap rencana pemerintah membatasi pembelian premium dan solar dengan menggunakan kartu kendali (smart card).

Kesimpulan di atas terangkum dari hasil survei Litbang Kompas terhadap 292 responden pemilik mobil yang menggunakan premium dan solar, yang berdomisili di DKI Jakarta pada 23-24 Februari lalu. Ketidaksetujuan terhadap pembatasan pembelian BBM bersubsidi disampaikan oleh 70,5 persen responden.

Kebanyakan responden (40,8 persen) beralasan pembelian BBM yang dibatasi sama saja dengan membatasi hak konsumen untuk bergerak dan beraktivitas. Padahal, konsumen memiliki seabrek kegiatan dan mobilitas yang tinggi. Apalagi jika kegiatan tersebut terkait dengan pekerjaan, usaha, dan kegiatan ekonomi lainnya.

Secara ekstrem responden menyatakan, kalau mampu (beli) kenapa harus dibatasi. Pemakaian BBM responden selama seminggu rata-rata 57,87 liter. Artinya, dalam sehari rata-rata diperlukan 8,2 liter BBM. Alasan lainnya, teknis pelaksanaan pembatasan akan membuat kerepotan sendiri bagi konsumen (16,2 persen), rawan penyelewengan, menimbulkan masalah baru, pembatasan yang terlalu sedikit jika memang diberlakukan 5 liter per hari, dan ada cara lain yang seharusnya dapat ditempuh pemerintah.

Oleh karena itu, jika dihadapkan pada pilihan antara membatasi konsumsi BBM atau menaikkan harga, lebih dari separuh responden (54,8 persen) memilih pemerintah menaikkan harga BBM. Kenaikan harga ini dipilih baik oleh responden yang memiliki mobil bermesin di bawah 2.000 cc maupun 2.000 cc ke atas. Opsi kenaikan harga BBM juga dipilih oleh pemilik mobil yang berpendidikan hanya sampai tingkat SLTA ataupun sarjana diploma hingga pascasarjana. Responden yang memilih pembatasan BBM sebanyak 42,1 persen.

Kenaikan harga BBM yang bisa ditoleransi responden rata-rata Rp 421 per liter atau 9-10 persen dari harga premium yang berlaku sekarang. Kebanyakan responden (18,8 persen) memilih kenaikan Rp 500 per liter. Batas tertinggi harga yang bisa diterima responden adalah sesuai harga keekonomian premium, yaitu Rp 7.400 per liter atau hingga Rp 8.000 per liter.

Kenaikan harga ini, menurut responden, sebaiknya dilakukan secara bertahap agar tidak mengejutkan atau memberatkan seperti yang pernah terjadi pada Oktober 2005.

****

POLISI GAGALKAN PENYELUNDUPAN 15 TON MINYAK TANAH
Sumber : Kompas – 12 Maret 2008

SUKABUMI :
Kepolisian Resor Sukabumi (Palabuhanratu) menggagalkan penyelundupan minyak tanah bersubsidi sebanyak 15 ton.

Minyak tanah untuk rumah tangga tersebut diselundupkan untuk perusahaan. Kepala Kepolisian Resor Sukabumi Ajun Komisaris Besar Guntor Gaffar, Rabu (12/3), mengatakan, penyelundupan dilakukan di dua tempat berbeda. Akhir Februari lalu, digagalkan penyelundupan 5 ton minyak tanah untuk sebuah perusahaan di Kecamatan Cicurug.

Polisi menahan enam tersangka. Sementara itu, Selasa (11/3) digagalkan penyelundupan 10 ton minyak tanah di dermaga Palabuhanratu dengan tersangka satu orang. Polisi menangkap basah proses pengapalan minyak tanah sebanyak delapan ton."Ordernya 10 ton untuk dikirim ke tengah laut dan akan diambil oleh kapal lain, tetapi proses pengapalan baru delapan ton. Sama seperti di Cicurug, minyak tanah bersubsidi itu dijual dengan harga industri," kata Guntor.


Tidak ada komentar: