28 Maret 2008

RESUME BERITA NASIONAL 28 MARET 2008

ELPIJI LANGKA, HARGA MERANGKAK
Sumber : Okezone – 27 Maret 2008

TULUNGAGUNG :
Peredaran gas elpiji di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur,terjadi kelangkaan. Sejak Senin 24 Maret, hampir seluruh pedagang eceran atau subdealer di wilayah Kota Marmer tidak memiliki pasokan elpiji.

Sebagian besar tabung logam elpiji yang menumpuk di ruang penyimpanan dalam keadaan kosong. Sementara, bersamaan dengan kelangkaan ini, harga gas elpiji melambung tinggi. Tabung dengan berat bersih 12 kilogram yang semula Rp 55 ribu menjadi Rp 85 ribu.

"Banyak pelanggan yang terpaksa pulang dengan tangan hampa. Padahal katanya mereka sudah mencari kemana-mana dan hasilnya sama. Puncaknya adalah hari ini. Tidak ada sama sekali tabung yang berisi, semuanya kosong, " ujar Aman, 57 salah satu pengecer (subdealer) elpiji di Desa Jepun Kec Boyolangu.

Menurut dia, kelangkaan ini sudah berjalan sekitar sepuluh hari. Gejala itu diawali dengan pengurangan stok pengiriman dari tingkat agen atau dealer kepada pengecer. Aman mengatakan, pedagang eceran tidak pernah tahu alasan pengurangan stok tersebut. Yang terjadi, sub dealer yang dalam kondisi normal rata-rata memiliki stok dagangan 100 tabung per hari menjadi 50 tabung per hari.

Pengiriman barang dari dealer ke sub dealer berlangsung dua kali dalam seminggu. Yakni sekali pengiriman sebanyak 50 tabung. "Dari berkurang akhirnya tidak ada sama sekali. Kita juga tidak mendapat penjelasan penyebab pengurangan stok ini. Biasanya dalam kondisi normal dalam setiap hari saya bisa menjual 25 tabung, "jelasnya.

Aman mengatakan, pihaknya tidak begitu saja menyerah dengan keadaan ini. Sebelum puncak kelangkaan terjadi, dirinya sempat "berburu" gas elpiji diluar wilayah eks Karesidenan Kediri. Yakni diantaranya Kabupaten Jombang.

Di sana para pengecer elpiji Tulungagung bisa mendapatkan sebanyak 25-30 tabung elpji dalam sekali perburuan. "Mungkin karena banyak pengecer yang melakukan solusi yang sama. Akhirnya di Jombangpun barang juga tidak ada. Yang terakhir kami memasang tulisan "Habis" di tengah-tengah tabung gas elpiji yang kosong," tuturnya sembari tersenyum kecut.

Sedangkan terkait kenaikan harga jual, menurut Aman sudah berlangsung sekitar sebulanan ini. Harga jual elpiji yang semula Rp55 ribu per unit dalam waktu cepat berubah menjadi Rp65 ribu per unit. Kenaikan harga itu tidak juga berhenti. Dalam waktu singkat harga Rp65 ribu per unit berubah menjadi Rp70 ribu per unit dan terakhir Rp85 ribu per unit. Untuk tabung gas elpiji ukuran 5 Kg seharga Rp175 ribu beserta isinya.

"Mungkin kenaikan harga ini dampak dari kelangkaan, "ujarnya berharap kondisi normal segera kembali.

Sementara itu pihak PT Elpindo selaku dealer distributor gas elpiji di wilayah Blitar, Tulungagung dan Trenggalek ketika dikonfirmasi membenarkan telah terjadi kelangkaan.

Menurut keterangan Fikri salah satu staf administrasi PT Elpindo yang bekerja sama dengan Pertamina Kediri, kelangkaan ini disebabkan sulitnya kapal tanker pengangkut elpiji bersandar di pelabuhan Tanjung perak Surabaya akibat cuaca buruk.

Informasi dari pertamina kapal yang mengangkut tidak bisa bersandar. Karena itu muncul kebijakan pengurangan stok yang diakuinya berdampak pada kelangkaan. "Keadaan ini sudah berlangsung sekitar sebulanan, "paparnya.

Pengurangan stok ini sebesar 65-70 persen dari kapasitas tabung gas elpiji yang dikeluarkan PT Elpindo di wilayah Blitar, Tulungagung dan Trenggalek. Yakni 1.500-1.600 tabung elpij per hari.

Jumlah pasokan ini dibagi ke seribu subdealer (pengecer). "Perincianya di Blitar sebanyak 600 sub dealer. Sedangkan di Tulungagung dan Trenggalek sebanyak 400 sub dealer . Semua jatah pasokanya dikurangi, "jelasnya menambahkan mengaku tidak tahu sampai kapan keadaan ini akan terjadi.

Namun menurutnya bila tanker pengangkut elpji bisa bersandar maka pasokan gas elpiji akan kembali normal seperti sedia kala.

****

HARGA GAS TEMBUS RP 65.000/TABUNG
Sumber : Okezone – 27 Maret 2008

MADIUN :
Kelangkaan elpiji di wilayah kota dan Kab Madiun dalam tiga hari terakhir membuat melambung tinggi. Bahkan, harga elpiji di tingkat pengecer di wilayah Kab Madiun tembus sampai Rp65.000 untuk tabung isi 12 kilogram. Padahal, dari agen harga elpiji dijual hanya Rp52.000 per tabung isi 12 kilogram.

Selain harganya melambung tinggi, elpiji juga sulit di dapatkan di agen maupun di pengecer. Tak pelak situasi seperti itu membuat ibu-ibu rumah tangga kelimpungan.

"Saya sudah pesan elpiji di salah satu agen di Kota Madiun ini beberapa kali. Tapi, jawabannya masih kosong. Sedangkan, kalau beli di pengcer harganya sampai Rp65.000 per tabung yang isi 12 kilogram itu. Ini kan gak masuk akal," papar Khodir (45) pelanggan elpiji di Desa Pilangbango, Kec Kartoharjo, Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (27/3/2008).

Kelangkaan elpiji di wilayah kota dan Kab Madiun seperti ini sudah berulangkali terjadi. Warga khawatir jika nantinya program pengalihan (konversi) minyak tanah ke elpiji dilaksanakan akan semakin sulit mendapatkan pasokan elpiji.

"Sekarang saja sering seperti ini. Kita khawatir kalau program pengalihan itu benar-benar dilakukan apa tidak tambah kacau," ujar Khodir lagi.

Menurut Kastuna, Bagian pengawas gudang agen resmi elpiji PT Gatra Reksa Mas, mengatakan, dalam tiga hari hari pasokan elpiji dari Pertamina tidak lancar. Dari biasanya per hari agen ini dipasok sebanyak 500-600 tabung isi 12 kilogram, kini hanya dipasok 200 tabung isi 12 kg per hari.

"Kami juga kerepotan melayani para pelanggan. Sebab, permintaan menumpuk banyak sedangkan stok elpijinya terbatas," ujarnya.

Sementara menanggapi kelangkaan elpiji ini Wira Penjualan Elpiji Pertamina Wilayah Karisidenan Madiun dan Kediri, Isfahani, mengatakan, kelangkaan elpiji ini terjadi disebabkan adanya keterlambatan pengiriman kapal tangker pengangkut elpiji ke pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Namun, pihaknya menjamin dalam waktu dekat pasokan elpiji akan kembali normal seperti sediakala. Sebab, kemarin kapal tersebut sudah tiba dengan membawa 5.000 ton elpiji.

Tidak ada komentar: