16 Maret 2008

RESUME BERITA INTERNASIONAL 16 MARET 2008

Pengendara di Maui khawatir harga BBM mencapai US$ 4/galon
Sumber : Associated Press – 16 Maret 2008

WAILUKU, Hawaii :
"Maui No Kai Oi" merupakan ungkapan Hawaii populer yang artinya Maui adalah yang terbaik. Mike Sweeney baru-baru ini pindah ke pulau pujaan ini dari Denver dan terhantam oleh sisi lain dari surga ini saat ia pergi ke SPBU : Maui juga nomor satu dalam hal harga BBM.

“Setelah melihat total harga bensin yang dibeli, saya tidak akan tersenyum lagi,” kata Sweeney saat memperhatikan jumlah uang yang tertera di pompa bensin Chevron yang lebih cepat berputar dibandingkan mesin slot. Pompa bensin itu berhenti pada harga US$ 97.20 dengan mengisikan bensin sebanyak 24.5 galon ke Chevrolet Avalanche miliknya. Dia sangat menginginkan tinggal di Maui dimana ia bisa bertemu lagi dengan teman-teman kulit hitamnya, juga membawa truk pick-upnya dari Colorado, namun ia sama sekali tidak terkesan dengan mesti membayar hampir US$ 4/galon untuk bensin jenis regular. Saat harga minyak mencapai US$ 110/barel, hampir semua warga AS harus membayar bahan bakar keperluannya sebesar US$ 4/galon. Di pulau tropis seperti Hawaii bahkan California SPBUnya sudah memasang harga BBM sebesar US$ 4/galon. Hal ini begitu menguras isi dompet penduduk maupun kalangan bisnis.

Maui menjadi area pertama di AS yang harga bahan bakarnya mencapai US$ 4/galon untuk jenis regular. Harga rata-rata bensin di Wailuku mencapai US$ 3.934/galon pada Kamis lalu dan menjadi yang tertinggi berdasarkan Daily Fuel Gauge Report yang dikeluarkan AAA. Di sejumlah SPBU harganya hampir US$ 4/galon. Di kota pesisir yang agak terpencil yaitu Hana, harga bensinnya mencapai US$ 4.40/galon.

“Mengherankan. Sangat mengherankan,” kata Janet Carones darii Wailuku. “Ini sangat mempengaruhi karena biaya hidup mahal, makanan pun mahal dan harga bensin membuatnya kian buruk,” katanya.

Berbeda dengan AAA, mungkin tidak ada seorangpun di Maui yang mencatat harga bensin sebaik Deok Lee, pemilik usaha taksi bandara. Ia memiliki catatan lengkap pengeluaran untuk bensin dalam bentuk spreadsheet Excel di laptopnya. Dalam 9 hari, Lee telah mengeluarkan US$ 300 untuk bahan bakar van Toyota Sienna miliknya. Seperti para sopirnya, makin banyak pengeluaran untuk bahan bakar maka makin sedikit keuntungan yang bisa dibawa pulang ke rumah. Pengeluarannya dibebani oleh jumlah hari dan galon BBM. “Gila,” ia berkata soal harga BBM. “Tidak masuk akal.”

Biaya bahan bakar telah naik 3 kali lipat sejak ia mengambil alih bisnis ini pada tahun 1999 dan hal ini memaksa dia untuk mempertimbangkan apakah harus menjual van miliknya yang biaya bahan bakarnya mencapai US$ 80 sekali mengisi.

“Meski demikian, hal ini harus tetap membuat pelanggan nyaman. Anda harus melakukan apa yang harus dilakukan,” ia berkata. Lee memperkirakan akan banyak pengemudi taksi yang terpaksa keluar dari pekerjaannya jika harga BBM terus naik. Chuck Gamarata, satu-satunya orang yang mengoperasikan taksi limosin di pulau itu terpaksa bekerja dengan jam lebih lama untuk mengkompensasi tingginya harga bensin. Ia masih bisa membawa keuntungan bersih kurang dari US$ 10 tiap harinya. “Anda mendapati hal itu dalam waktu setahun, nilainya ribuan dolar. Sangat buruk dan menyulitkan,” katanya.

Hawaii adalah negara bagian yang paling tergantung akan minyak di AS dimana 90% kebutuhan energinya berasal dari impor. Ekonomi negara bagian ini sangat sensitif terhadap harga minyak global karena begitu tergantung terhadap bisnis penerbangan dan kapal laut saat membawa turis dan seluruh barang kebutuhan dalam negerinya.

Marie Montgomery, juru bicara AAA Hawaii mengatakan bahwa warga pulau itu tidak begitu terganggu karena kenaikan harga BBM tidak secepat di negara bagian lain, misalnya California. Pada Kamis lalu, harga bahan bakar di California mencapai titik tertinggi yaitu : US$ 3.609 melewati harga Hawaii yang mencapai US$ 3.587. Saat yang sama harga rata-rata nasional tertinggi mencapai US$ 3.267.

****

Tingginya harga BBM mendorong warga lokal untuk mencuri
Sumber : Gas Buddy – 15 Maret 2008

Seberapa tinggi akan menanjak ? Harga bahan bakar yang tinggi mendorong pembeli BBM untuk mempraktekan cara tidak jujur dalam mengakali mesin dispenser SPBU.

Berdasarkan AAA, harga BBM jenis regular unleaded mencapai US$ 3.28 sedangkan diesel mencapai US$ 3.98/galon. Di tenggara Idaho harga rata-rata unleaded gasolin mencapai US$ 3.17/galon sedangkan diesel sekitar US$ 3.88/galon.

Stasiun TV lokal News 8 memberitakan bahwa dengan naiknya harga BBM ini menyebabkan sejumlah SPBU mengalami pencurian. Sejumlah pengelola SPBU mengatakan bahwa dengan naiknya harga BBM ini mereka harus menguras dompet lebih dalam maksudnya adalah pendapatan operasional mereka terus menurun dan bisa dipastikan telah terjadi pencurian di SPBU yang mereka kelola.

Pembeli melakukannya tiap hari baik disengaja ataupun tidak. SPBU di tenggara Idaho mengalami pencurian lebih sering dari biasanya. Manajer SPBU Maverick, Bryan Godfrey melaporkan telah terjadi pencurian 4 kali dalam seminggu ini di SPBUnya. Ia percaya bahwa orang mulai frustrasi saat harga BBM meroket dan mereka akan melakukan apapun untuk mendapatkannya. Dikarenakan SPBU banyak memperoleh penghasilan dari toko serba, Godfrey mengatakan bahwa hanya dengan satu orang saja yang mengisi penuh kendaraannya lalu pergi tanpa membayar bisa membuat SPBUnya kehilangan keuntungan.

Sekitar dua tahun lalu, Pusat Travel Dad mengoperasikan SPBU pra bayar karena mereka sering menemukan pembeli yang mengisi bahan bakar lalu pergi tapa membayar. Pengelola SPBU Dad mengatakan bahwa mereka bisa menderita kerugian sebesar US$ 6.000 setiap tahun akibat pencurian bahan bakar. Dengan sistem ini mereka bisa memaksa pembeli untuk berlaku jujur.

Tidak ada komentar: